Friday, February 19, 2016

Asal Muasal Kabupaten Pinrang Sejarah Berdirinya Kabupaten Pinrang

Almunawir masjid
Add caption
Pemberian nama pinrang, dalam hal ini terdapat beberapa cerita yang berkembang di masyarakat. Beberapa menyebutkan bahwa nama pinrang berasal dari kata benrang yang di artikan saluran air, genangan air atau rawa. oleh karena pada awal terbentuknya daerah pinrang masih berupa dataran rendah yang seringkali digenangi air atau lebih menyerupai rawa.

cerita berikutnya menyebutkan bahwa suatu ketika Raja Sawitto yang bernama LaPaleteang terbebas dari pengasingan kerajaan Gowa berkat bantuan seorang pemberani atau di sebut juga (To Baranie Pole Kassa), disambut gembira oleh rakyatnya, akan tetapi rakyat pada waktu itu terkejut begitu melihat wajah sang raja telah berubah dan mereka menyebut kata "pinra bawanni tappana rajae lisu pole gowa" yang artinya wajah raja telah berubah setelah kembali dari gowa.

sejak saat itu rakyat mulai menyebut daerahnya sebagai pinra yang artinya berubah, dan seiring watku penyebutan pinra berganti menjadi pinrang.

Kabupaten Pinrang pada masa pemerintahan Hindia-Belanda merupakan daerah Onder Afdeling Pinrang dimana terdapat enam arung tungke (pemerintahan tunggal) terdiri dari Kerajaan Suppa, Sawitto, Alitta, Letta, Batu Lappa, dan Kassa. 
yang sebelumnya merupakan anggota kenfederasi kerajaan Massenrengpulu (Letta, Kassa dan Batulappa) sedangkan Ajatappareng (Sawitto, Alitta dan Suppa), ini merupakan bagian dari siasat adu domba Kolonial untuk memecah persatuan di Sulawesi Selatan.

Pemilihan nama Pinrang sebagai nama wilayah, karena pinrang merupakan daerah berkumpulnya ke enam raja yang juga menjadi tempat berdirinya kantor onder afdelingeen (kantor residen). kemudian onder afdeling pinrang ini, pada zaman pendudukan jepang menjadi Bunken Kanrikan Pinrang.
Yang menjadi Raja terakhir dari ke enam Kerajaan ini yaitu :

Suppa (Andi Abdullah Bau Massepe)

Sawitto (Andi Zakiah, di jalankan oleh suaminya, Andi Makkulau)

Alitta (La Bode Arung Alitta)

Letta (Puang Talluttombinna, Arung Letta)

Batulappa (Andi Padinring Puang Tarokko)